Kamis, 20 Mei 2010

akhirnya

baru kali ini aku merasa bahagia sebagai penderita skizofrenia,
perasaan yang jujur dari dalam hati saat memandangi wajah-wajah mereka dari dekat
andaikan aku bisa menggantikan seribu kata dengan satu senyuman. Aku ingin hanya tersenyum saja. karena itu mengungkapkan lebih dari kerinduan hati yang kusimpan selama hampir lima tahun lamanya.

sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, saat aku pertama kali difonis sebagai penderita skizofrenia, sejak aku harus melewati setiap detik untuk melawan bisikan-bisikan yang mendengung di telingaku, saat aku merasakan betapa bahagianya menangis dan betapa sakitnya tertawa, aku ingin ada seseorang yang ada di dekatku dan berkata, "tidak apa-apa kamu akan baik-baik saja."

KPSI, Komunitas Peduli Skizofrenia. Ketika pertama kali aku melihat wajah-wajah itu di sana. dan kita berbicara dari hati- ke hati. mengungkapkan segala sakit yang kita rasakan. hidup yang terlampau misterius untuk dijalani. seperti hutan lebat gelap yang mustahil untuk dijelajahi. aku merasa seperti sedang berkaca pada sungai yang jernih, memantulkan bayanganku sendiri. utuh, penuh, tanpa cela. dan ketika kami saling menghayati rasa sakit yang menjalari jiwa kami. sayup-sayup aku mendengar seseorang membisikkan kedamaian dalam hatiku. " tidak apa-apa, kamu akan baik-baik saja."

untuk teman-temanku sesama penderita skizofrenia, atau siapa pun yang keluarga atau teman dekatnya terkena penyakit ini. marilah kita sama-sama saling menguatkan. memberi motivasi. memberi inspirasi. karena kita sama-sama mengerti bahwa hidup ini tak sesederhana seperti apa yang orang lain pikirkan tentang kita.

karena kita tidak sendiri
karena kita adalah satu keluarga

Tidak ada komentar: